Rahajeng rahina Tumpek Wayang
Upacara Tumpek Wayang jatuh setiap 6 bulan (210 hari) sekali menurut kalender Bali jatuh pada Hari Sabtu / Saniscara Kliwon Wuku Wayang. Menurut tradisi di Bali, seorang anak yang lahir pada Wuku Wayang harus melukat dengan Tirta Wayang Sapuh Leger. Tumpek wayang erat kaitannya dengan cerita Rare Kumara yang ingin dimakan oleh Batara Kala, karena Rare Kumara lahir bertepatan dengan Wuku Wayang.
Dalam Cerita Wayang Lakon Sapu Leger, diceritakan Dewa Kala akan memakan segala yang lahir pada wuku wayang (menurut kalender Bali) atau yang berjalan tengah hari tepat wuku wayang. Atas petunjuk ayahandanya Dewa Siwa, Dewa Kala mengetahui bahwa Dewa Rare Kumara putra bungsu dari Dewa Siwa lahir pada wuku wayang.