Jejak Leluhur Raja Vaishnava di Nusantara
Mundur ke waktu 800 tahun sebelum Majapahit atau mundur sekitar 1600 tahun dari sekarang ke Abad ke-4, ada Raja Vaishnava yang berjaya di Nusantara, tepatnya dalam Negeri yang dinamakan Tarumanagara. Prasasti Ciaruteun atau prasasti Ciampea ditemukan di Desa Wanajaya tepi sungai Ciaruteun, tidak jauh dari sungai Ci Sadane, Bogor.
Prasasti tersebut merupakan peninggalan kerajaan Tarumanagara dan dibuat dari batu kali atau batu alam. Batu ini berbobot delapan ton dan berukuran 200 cm kali 150 cm.
Pada Prasasti Ciaruteun tertulis:
vikkrantasyavanipat eh
srimatah purnnavarmmanah
tarumanagarendrasya
visnoriva padadvayam
Artinya
Inilah sepasang telapak kaki yang bagaikan kaki Sri Vishnu. Ialah telapak Yang mulia Purnnawarmman, Raja di Negeri Taruma, Raja yang gagah berani di dunia.
Prasasti Ciaruteun bergoreskan aksara Pallawa yang disusun dalam bentuk sloka bahasa Sanskerta dengan irama Anustubh, yang terdiri dari empat baris dan pada bagian atas tulisan terdapat pahatan sepasang telapak kaki, gambar umbi dan sulur-suluran (pilin) dan laba-laba.
Cap telapak kaki melambangkan kekuasaan raja atas daerah tempat ditemukannya prasasti tersebut. Hal ini berarti menegaskan kedudukan Purnawarman yang diibaratkan Sri Vishnu, maka dianggap sebagai penguasa sekaligus pelindung semua makhluk hidup.
Penggunaan cetakan telapak kaki pada masa itu mungkin dimaksudkan sebagai tanda keaslian, mirip dengan tanda tangan zaman sekarang. Hal ini mungkin sebagai tanda kepemilikan dan pengayoman atas negeri, alam dan masyarakat Taruma.