Malam Siwaratri
Terima kasih, itulah kata yang tepat untuk para Tetua jaman dulu yang sudah sempurna sekali mengemas pesan sepiritual dalam sebuah cerita. Salah satunya, tetang Lubdaka di malam Siwaratri. Cerita Lubdaka tidak lain adalah kisah tentang perjalanan spiritual seseorang dalam mengolah rasa melalui jalan meditasi.
Lubdaka adalah lambang jiwa yg terkurung dalam tubuh manusia ini. Untuk mencapai pembebasan (moksa) pertama-tama jadilah pemburu di dalam jagatmu (tubuh), bunuh = kekanglah sifat-sifat hewani / sifat keangkaramurkaan yg ada dalam diri seperti dendam, iri hati, dengki, amarah,ego dll, agar kita tidak tersesat di dalam hutan kehidupan ini. Agar kemurnian jiwa tidak dimangsa oleh sifat-sifat keangkaramurkaan.Mulailah mengolah rasa sejatimu melalui meditasi, lakukan itu pada saat malam Siwaratri, Siwa = tengah/kesadaran, Ratri = Malam, pada saat tengah malam. Kemudian naiklah keatas pohon (kayu), kayu=kayun=pikiran. Naik = kendalikan = konsentrasikan pikiran dengan cara menggugurkan daunnya, dengan cara menggugurkan = meniadakan = mengistirahatkan setiap bentuk-bentuk keinginan pikiran yg membuat kita melekat di dunia ini, ketika saatnya tiba melalui jalan itu kita akan bertemu dengan Siwa, Siwa = kesadaran sejati=kesadaran jiwa = pencerahan.
Diakhir perjalanan akan selalu ada peperangan antara Dewa Indra dengan Dewa Siwa itu tidak lain adalah simbul proses peleburan sifat keangkaramurkaan dan sifat keilahian dalam proses pencapaian kesadaran sejati (moksa) menjadi satu kesatuan yg sempurna (ke-u-Tuhan) Karena kesadaran sejati sudah mengalir dalam jiwamu, maka Siwa = Kesadaran akan selalu menang melawan Indra = sifat keangkaramurkaan, karena yang memiliki kendali atas sifat dan bentuk-bentuk pikiran dalam tubuh adalah Jiwa, bukan sebaliknya.Untuk itu, lakukanlah malam Siwaratri setiap hari,setiap ada kesempatan, tidak harus menunggu jam 12 malam (00:00) tidak harus menunggu sehari sebelum Tilem Kepitu,karena kita tidak pernah tahu apakah besok Sang Kehidupan masih berkenan bersemayam di tubuh ini atau tidak….Om Na Ma Si Wa Ya